Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan seputar berbagai jenis layanan web hosting, mulai dari shared hosting, reseller hosting, vps, dedicated server, colocation hingga pada batasan sumberdaya.

Termasuk pada bahasa pemasaran hosting yang mungkin anda sudah sering mendengar bahasa tersebut seperti unlimited hosting, cloud hosting, unlimited bandwidth dan lainya.

Pembagian Jenis Layanan Web Hosting

Dalam dunia internet, hosting, domain terdapat beberapa jenis layanan yang berbeda-beda sesuai dengan fungsionalitasnya. antara lain yaitu :

  1. Shared Hosting
  2. Reseller Hosting
  3. VPS atau Virtual Private Server
  4. Dedicated Server
  5. Colocation Server

Setiap jenis layanan diatas memiliki fungsionalitas tersendiri dimana salah satu layanan mungkin cocok untuk website anda tapi belum tentu cocok untuk pelanggan lainya.

Maka dari itu, memahami jenis layanan web hosting dapat membantu anda menentukan layanan yang cocok sesuai dengan apa yang anda butuhkan.

Bukan sekedar karena jargon marketing hosting murah, domain gratis, atau bahkan tergiur penawaran hosting unlimited murah dengan harga yang tidak masuk akal.

1. Apa yang dimaksud Shared Hosting?

Shared hosting adalah layanan hosting yang digunakan secara bersama sama.  Shared hosting memungkinkan anda untuk bisa langsung membuat website secara cepat.

Cara pertama, misalnya anda sudah membuat website di localhost.

Selanjutnya anda bisa langsung mengupload file website melalui FTP.

Anda bisa menggunakan software FTP Filezilla dan apabila website anda menggunakan database.

Anda bisa membuat database langsung di control panel hosting kemudian anda bisa import SQL filenya menggunakan phpmyadmin.

Contoh Berikut ini adalah Video Tutorial Upload ke Hosting menggunakan Filezilla

Cara kedua, anda bisa membuat website dengan cepat menggunakan applikasi CMS wordpress.

WordPress adalah applikasi CMS yang sangat populer untuk membuat blog tapi seiring perkembangannya wordpress dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan.

Mulai dari website company profile, forum, membership, affiliasi, mlm semua menggunakan wordpress.

Seperti website kami ini, kami juga menggunakan CMS wordpress.

Applikasi CMS wordpress ini bisa langsung anda install di dalam control panel hosting pada menu Softaculous auto installer.

Contoh Ilustrasi Video Installasi Software WordPress di Control Panel Hosting

eit… tapi apa itu Control panel hosting? Softaculous auto installer? Darimana datangnya fitur-fitur Tersebut?

Berbagai fitur yang anda dapatkan di shared hosting datangnya dari Software control panel hosting.

Beberapa software control panel hosting yang sangat populer adalah CPANEL

cpanel-whm

directadmin, plesk dan ada beberapa lainya.

Software control panel inilah yang di install pada server sehingga mendapatkan fitur-fitur tersebut.

Termasuk didalamnya sudah terdapat fitur email.

Yaitu anda bisa membuat alamat seperti info@nama-domain-anda.com

kemudian anda bisa membuat subdomain, seperti blog.namadomain-anda.com

Membuat database, mailinglist, forwarder, file manager dll

Umumnya control panel hosting ini di install pada server yang yang menggunakan sistem operasi Linux.

Jadi kalau anda ingin membangun server shared hosting, anda harus belajar Linux dulu.

Sekarang kita bahas masalah lisensi,

Software control panel hosting seperti contohnya cpanel, adalah software yang berlisensi.

Artinya anda harus membeli atau membayar untuk menggunakannya.

Namun ada pula yang gretong alias gratis.

Pembahasan seputar control panel selengkapnya kami tulis di artikel berbeda

baca disini : Daftar Control Panel Hosting Gratis & Berbayar

Apakah Bisa Mengaktifkan Service Tertentu atau Memisahkan di Server Berbeda?

Dalam beberapa kasus, ada layanan hosting yang mengaktifkan beberapa fitur tertentu dan mononaktifkan serta memisahkan fitur lainya.

Misalnya : fitur webserver + database dipisahkan dengan fitur email

Begini penjelasannya,

Kadang kita hanya membutuhkan webserver database saja untuk menghemat pemakaian CPU dan ram serta agar lebih fokus dalam manajemen server.

Sedangkan untuk fitur email kita matikan karena sudah menggunakan email dari layanan external seperti Google Apps, Zoho dll.

Adapula yang beranggapan memisahkan beberapa fitur tersebut demi menjaga stabilitas layanan.

Seperti apabila salah satu fitur mati maka anda masih tetap bisa menggunakan fitur lainya.

Contoh :

Webserver dan database mati sehingga website down dan tidak bisa diakses, tapi karena email terdapat di server terpisah maka anda masih bisa berkirim pesan sehingga komunikasi dengan pelanggan masih bisa terjalin.

Apa Batasan Sumberdaya yang terdapat di Shared hosting?

Shared hosting dibatasi oleh kuota space dan bandwith, tapi sekarang sudah tidak jaman lagi.

Banyak provider yang memberikan layanan hosting unlimited space dan unlimited bandwidth.

Jadi apakah masih ada batasan?

Ternyata ada, batasan tersebut dihasilkan dengan menginstall software tambahan pada server shared hosting.

Software tersebut adalah CloudLinux.

Cloudlinux adalah sistem operasi berbasis Centos yang memang di desain secara khusus untuk kebutuhan shared hosting.

[tweetthis]Cloudlinux adalah Sistem Operasi berbasis Centos yang di desain khusus untuk kebutuhan shared hosting[/tweetthis]

Nah. Cloud linux inilah yang membatasi dan mengatur penggunaan sumberdaya pada setiap akun yang terdapat di server hosting sehingga setiap pelanggan atau user akan mendapat jatah sumberdaya yang sama.

Adapun Sumberdaya yang dibatasi pada setiap user adalah :

  1. Batasan CPU
  2. Batasan penggunaan RAM / Memory
  3. Batasan penggunaan IO
  4. Batasan penggunaan proses
  5. Batasan Penggunaan proses mysql

Apabila terdapat user atau pelanggan hosting yang melebihi penggunaan sumberdaya yang telah ditentukan maka website pelanggan tersebut sendiri yang akan melambat.

Contoh, apabila website anda terkena serangan spam atau DDOS xmlrpc maka website anda akan keluar error 503 atau 504 yang menandakan website anda kehabisan sumberdaya.

Cloudlinux bisa anda pelajari di http://cloudlinux.com

Innnnteerrrrrupsi pak….!!!

Dulu sebelum ada cloudlinux bagaimana cara membatasi sumberdaya?

Cloudlinux ini kan baru-baru saja, Berdasarkan wiki disini https://en.wikipedia.org/wiki/CloudLinux_OS Cloudlinux rilis pertama tahun 2010.

Sebelumnya cara membatasi sumberdaya dengan menggunakan bash script yang di jalankan otomatis via crontab.

Salah satu script yang paling banyak digunakan adalah PRM yaitu Process Recource Monitor dari RFXN disini

https://www.rfxn.com/projects/process-resource-monitor/

Script tersebut akan mengkalkulasi proses yang sedang berjalan dan apabila melebihi batasan maka proses user akan otomatis di kill atau di matikan.

Script yang kedua yaitu untuk tujuan proteksi DDOS

Biasanya menggunakan DDOS Deflate.

Kalau ga salah pembuatnya RIP tahun 2016, tapi jangan kuatir forknya ada di Github

https://github.com/jgmdev/ddos-deflate

Meskipun 2 script tersebut sudah lama tapi masih bisa bekerja dan digunakan untuk server skala kecil misalnya pada server VPS.

di pusathosting menggunakan Cloudlinux?

Tentu saja, semua server shared hosting kami menggunakan cloudlinux agar semua pelanggan mendapat proporsi sumberdaya yang sama.

Apa saja yang dibutuhkan untuk membangun server Shared Hosting?

berikut ini yang anda butuhkan.

  1. Server bisa VPS atau Dedicated Server
  2. Software control panel
  3. Cloudlinux – opsional
  4. Softaculous – opsional

Terminologi Pemasaran Produk Shared Hosting

Sudah sering mendengar bahasa marketing seperti Unlimited hosting, Cloud Hosting?

2 bahasa promosi tersebut yang sangat gencar di pasaran, sebenarnya bagaimana penjelasannya.

Bahasa Marketing Unlimited Hosting

ada yang bilang “Unlimited hosting itu tidak ada karena hardisk saja ada batasnya”

ya memang betul, tidak ada hardisk unlimited.

trus kenapa memasarkan hosting yang unlimited?

di dalam dunia penyimpanan data ada yang disebut kapasitas data yaitu ukuran data yang biasanya disebut Kilo Byte, Mega Byte, Giga Byte.

Ukuran data MB, GB tersebut yang digunakan pada hosting terbatas (Limited Space) atau mempunyai kuota.

selain ukuran data tersebut ada lagi ukuran data yang disebut inode

Nah inode inilah yang digunakan sebagai acuan batasan di unlimited hosting

Apa itu inode dan bagaimana perhitungannya? kami bahas di artikel terpisah

Baca disini Perbedaan Limited Hosting dan Unlimited Hosting

Bahasa Marketing Cloud Hosting

Istilah cloud hosting muncul sepertinya seiring dengan perkembangan teknologi storage dan virtualisasi.

Awalnya dari file sharing, seperti samba kemudian menjadi NAS atau Network Attached Storage dan yang baru adalah SAN yaitu Storage Area Network.

Perbedaan NAS dan SAN

Berdasarkan wiki

NAS ini adalah individual storage, ya seperti 1 Box hardisk yang di bundle jadi satu perangkat keras.

sedangkan SAN adalah storage yang perangkat kerasnya tersebar di beberapa tempat / server dan tetap menjadi satu kesatuan.

SAN biasanya menggunakan software dan beberapa alternatif softwarenya adalah

  1. CEPH – ceph.com
  2. GlusterFS – gluster.org
  3. Openfiler – openfiler.com
  4. Parallels Cloud Storage – http://parallels.com
  5. Beegfs – beegfs.com
  6. DRBD – drbd.org

Yang di maksud cloud hosting biasanya tempat penyimpanan data menggunakan teknologi SAN kemudian servernya diatas Virtualisasi atau Server VPS.

Dengan harapan apabila salah satu storage servernya rusak masih dapat  di cover oleh storage server lainya sehingga server akan tetap bisa berjalan normal.

Atau minimal, cloud hosting jika memang harus down mungkin down untuk tujuan proses pemindahan sistem virtualisasinya.

Sementara itu sekilas penjelasan seputar shared hosting.

Contoh Layanan Shared hosting di pusathosting adalah seperti pada paket Standart Hosting

Lihat disini : Paket Standart Hosting

[tweetthis]Shared hosting adalah tempat untuk menyimpan data website sekaligus untuk membuat website dengan cepat.[/tweetthis]

2. Apa yang dimaksud Reseller Hosting?

Reseller artinya menjual ulang atau jika dalam dunia hosting reseller adalah satu level lebih tinggi diatas shared hosting. Akun reseller hosting dapat mengelola akun shared hosting.

Contoh kasus seperti ini :

Misalnya anda adalah seorang staff IT di perusahaan yang memiliki beberapa anak cabang perusahaan dimana setiap anak cabang memiliki alamat website tersendiri.

Setiap anak perusahaan ingin memanajemen file website, email, database secara mandiri tanpa sedikit-sedikit meminta bantuan staff IT kantor pusat.

Anda selaku Staff IT bisa menggunakan sistem reseller ini, dimana anda dapat memberikan akses shared hosting kepada setiap anak perusahaan sehingga mereka bisa mengontrol website, file, email, database secara mandiri.

Reseller hosting ini juga bermanfaat untuk penyedia jasa pembuatan website.

Anda selaku penyedia jasa webiste dapat memberikan akses hosting kepada setiap pelanggan anda dan tidak akan saling mengganggu dengan pelanggan lainya.

Apa saja yang dapat dilakukan oleh Reseller?

  1. Membuat paket shared hosting
  2. Backup data pelanggan
  3. Membekukan akun pelanggan – biasanya kalau pelanggan belum bayar 😀

dan banyak lagi lainya.

Apa yang dibutuhkan untuk membangun reseller hosting?

Anda tidak harus membangun sendiri, anda bisa membeli paket reseller hosting yang sudah siap pakai.

Tapi jika anda ingin membangun server reseller hosting sendiri, Yang anda butuhkan adalah software control panel hosting yang mendukung level sebagai reseller hosting.

Contohnya anda bisa menggunakan cpanel atau directadmin.

dan kebutuhan hardware anda bisa gunakan VPS atau dedicated server

sedangkan untuk software lainya sama persis seperti yang dibutuhkan untuk membangun server shared hosting.

Apa Batasan Sumberdaya di Reseller Hosting

Batasan sumberdaya reseller hosting sama seperti batasan pada shared hosting yaitu bandwidth dan diskspace.

Apabila menggunakan Cloudlinux batasan sumberdaya pada user level terakhir dan bukan pada user level reseller. Artinya setiap user dibawah akun reseller akan mendapatkan kuota sumberdaya yang sama dengan user lainya secara rata.

Misalnya dalam 1 server hosting dedicated dengan ram minimal 8GB-16GB biasanya menyimpan 300 website

Jika di dalam server tersebut terdapat 4 akun reseller hosting dengan detail sbb :

  • Akun reseller ke-1 memiliki 10 website / user
  • Akun reseller ke-2 memiliki 50 website / user
  • akun reseller ke-3 memiliki 200 website / user
  • Akun reseller ke-4 memiliki 30 website / user

total website dari 4 akun reseller tersebut adalah 290 website

Jika reseller ke-1 menambah website lagi menjadi 30 website sehingga total semua website menjadi 320 website.

Bagaimana kondisi server?

Server melambat tapi mungkin masih bisa di optimasi sehingga bisa menampung sampai 400 website.

Selanjutnya bagaimana kalau user yang lain juga menambah website nya?

Server JEBOL 🙂

Kondisi seperti ini biasanya ada yang menyebut sebagai overselling dan itulah resiko apabila anda membeli paket reseller hosting.

Kecuali,

ini ada kecualinya ya.

Paket Reseller hosting yang menggunakan server independen, misalnya paket reseller hosting yang di install pada server VPS dengan virtualisasi KVM.

Kemudian di dalam server tersebut hanya dipakai maksimal 1 akun reseller hosting yaitu anda sendiri

Maka batasan sumber-daya terdapat pada CPU dan RAM dari VPS dan akun anda tidak akan terganggu oleh pelanggan reseller lainya.

kecuali,…

Nah ada kecuali yang kedua.

Kecuali provider VPSnya tidak overselling juga.

Ha.. ha… ha…

Kami bahas selanjutnya dibagian Layanan VPS.

Bagaimana jika terdapat paket reseller hosting dengan akun terbatas?

Anda bisa perhatikan pada jumlah akun hostingnya. Kalau masih 100 akun ya bisa jadi overselling tapi kalau paket reseller hosting dengan maksimal 10 sampai 20 akun itu masih wajar.

Seandainya server overload, untuk mengurangi load dengan melakukan migrasi akun reseller sekitar 20 website ke server lain juga terbilang cepat.

Masuk akal…?

Software Billing Otomatisasi untuk Reseller Hosting

Apabila anda mempunyai akses akun reseller hosting maka anda bisa membuat otomatisasi melalui sistem billing. Seperti pendaftaran pelanggan, pembelian paket shared hosting, kemudian anda sebagai reseller hosting bisa secara langsung mengaktifkan akun shared hosting pelanggan anda.

Semua itu dapat dilakukan secara otomatis menggunakan software billing web hosting.

Diantara software billing yang paling populer adalah WHMCS, Blesta, BoxBilling dan Hostbill

Pembahasan seputar software billing hosting kami pisah di artikel lain yang bisa anda baca disini

Baca : Daftar Software Billing Web Hosting

Apa yang dimaksud Layanan VPS?

VPS kepanjangan dari Virtual Private Server yaitu server virtual yang terdapat diatas server fisik.

Contoh seperti software virtualbox yang memungkinkan anda menginstall sistem operasi diatas komputer desktop.

VPS digunakan untuk berbagai kebutuhan diantaranya ada yang untuk hosting website, ada untuk email server, ada untuk forex, ada untuk vpn dll

kalau di pusathosting vps untuk digunakan menjadi shared hosting atau reseller hosting dan semuanya kami yang memanajemen sehingga pelanggan tinggal pakai saja.

Kenapa tidak jual langsung VPSnya saja?

Kebanyakan yg beli kebingungan karena tidak mengetahui bagaimana cara mengelolanya.

Terlebih lagi sistem operasinya linux dan tidak tahu perintah dasarnya, bahkan nantinya apabila VPS nya terkena serangan DDOS dijamin pasti kalang kabut.

Makanya itu daripada pelanggan kerepotan sendiri akhirnya kami manajemen full saja.

Sebagian provider hosting ada yang memberikan layanan serupa karena layanan VPSnya “Managed” atau “Terkelola”

Tapi kalau layanan VPS yang diberikan adalah “Unmanaged” artinya anda harus menangani server tersebut sendiri.

Jadi jika anda baru memulai menggunakan VPS, sebelum membeli perlu anda tanyakan status layanan VPS tersebut

Seperti kami infokan tadi, VPS itu virtual server yang berisi sistem operasi saja, umumnya Linux.

Kemudian anda diberikan akses ke server vps via ssh.

VPS tersebut belum terinstall applikasi apapun, kecuali dalam paket VPS telah disebutkan bahwa VPS telah terinstall salah satu software control panel dan anda siap tinggal menggunakannya saja.

Pembagian Jenis Virtualisasi

Berdasarkan wiki disini https://en.wikipedia.org/wiki/Virtualization

Virtualisasi dibagin menjadi beberapa yaitu diantaranya adalah

Full Virtualisasi, Hardware Virtualisasi, Parsial Virtualisasi, Paravirtualisasi dan Level Virtualisasi pada Sistem Operasi.

Beberapa sistem virtualisasi yang akan sering anda temui di dunia web hosting adalah OpenVZ, Docker, KVM dan XEN

OpenVZ dan Docker masuk dalam kategori Level Virtualisasi pada Sistem Operasi. Disini sistem operasi vps guest tergantung dengan sistem operasi VPS Node atau server Induk dan termasuk penggunaan sumberdaya CPU, RAM, Disk dalam posisi berbagi seperti pada shared hosting.

Harga virtualizasi OpenVZ terbilang murah

KVM & XEN masuk dalam kategori Virtualisasi level Hardware. Disini penggunaan setiap VPS guest mempunyai kernel sistem operasi lebih mandiri dan tidak terkait dengan VPS Node atau server Induknya.

Penggunaan sumberdaya RAM dan Diskspace pada KVM / XEN lebih dedicated sedangkan untuk CPU sepertinya masih bisa di oversell.

Harga virtualisasi KVM & Xen biasanya lebih mahal dibandingkan Openvz.

Penyebabnya kalau di OpenVZ Sumberdaya CPU, RAM, Disk bisa di shared asalkan server belum sampai overload saja bisa buat VPS sebanyak-banyaknya.

Berbeda di KVM dan XEN, kalau RAM dan DISK sudah habis ya sudah mentok tidak bisa membuat VPS lagi.

Batasan Sumberdaya di VPS

Di vps batasan sumberdaya biasanya terdapat pada CPU, RAM dan Diskspace. Jika website anda mempunyai traffic besar biasanya berpengaruh di penggunaan CPU dan RAM.

Ya sama lah seperti komputer secara umum.

Kalau anda install banyak software di komputer anda ya jadi lambat, RAM dan CPU ga kuat.

Bagaimana Cara Membuat Server VPS?

Kalau komputer desktop tadi anda bisa gunakan virtualbox, kalau di dunia hosting biasanya menggunakan software berikut ini :

  1. SolusVM – solusvm.com
  2. Virtualizor – virtualizor.com
  3. Proxmox – proxmox.com
  4. VManager – ispsystem.com

Anda membutuhkan dedicated server untuk bisa menginstall software manajemen vps diatas.

Virtualisasi Jenis Apa yang Lebih Baik Anda Gunakan?

Ya tergantung, kalau ada provider yang menyediakan virtualisasi OpenVZ dan tidak melakukan oversell ya bagus itu bisa anda gunakan.

Dan sebagai alternatif apabila anda ingin sumberdaya yang lebih pasti, maka anda bisa pilih sistem virtualisasi KVM / XEN.

Seputar Cloud VPS

Bahasa marketing Cloud Hosting hadir awalnya juga dari perkembangan sistem virtualisasi dan sistem penyimpanan data.

Yang dimaksud Cloud VPS yaitu VPS yang disk atau tempat penyimpanan datanya terdapat di SAN.

Termasuk juga sistem manajemen VPSnya yang apabila salah satu node mengalami masalah atau rusak memungkinkan VPS guest berpindah dari server Node satu (baca:Induk) ke server Node kedua atau lainya secara otomatis.

Istilahnya kalau tidak salah adalah “autoheal”

Mungkin server vps anda akan shutdown sebentar untuk proses pemindahan tersebut atau bahkan bisa jadi ada software yang bisa melakukan pemindahan tanpa down.

Beberapa software yang digunakan untuk manajemen Cloud VPS antara lain :

  1. VMware
  2. OpenStack
  3. Openebula
  4. Onapp

lainya apa lagi ya…. kalau ada yang lain infokan di komentar ya biar kami tambahkan

Nah dengan mekanisme cloud maka

  1. Penanganan maintenance jika server rusak bisa jadi lebih mudah karena server virtualisasi bisa dipindahkan ke server sehat yang tersedia sehingga tidak mengganggu aktifitas vps.
  2. Upgrade hardware lebih mudah, cukup pindahkan virtualisasi ke server baru dengan hardware yang lebih bagus.
  3. Manajemen juga lebih mudah, ngga perlu bolak balik install seperti bila komputer desktop anda rusak.

itu sedikit gambaran seputar cloud vps.

Apa yang dimaksud Layanan Dedicated Server?

Yang dimaksud dedicated server adalah server fisik yang terdapat di Datacenter.

Anda bisa mendapatkan layanan dedicated server dengan menyewa atau dengan cara menitipkan server yang sudah anda beli sebelumnya ke datacenter.

Server ini adalah Induk dari semua layanan diatas.

Apa yang dimaksud Layanan Colocation Server?

Colocation yaitu menitipkan server yang sudah anda beli ke datacenter.

Di Indonesia terdapat beberapa datacenter seperti IDC atau Indonesia Data Center disini idc.co.id kemudian datacenter Indosat, Telkom, Gedung Cyber dll

Sebenarnya pembahasan ini masih bisa suangat puanjaaanggg, tapi sementara sampai sini dulu.

Apabila ada yang perlu di diskusikan, ditanyakan, diperbaiki, sanggahan, salah ketik atau salah penafsiran komentarin saja dibawah.

Konsultasi via WA di 0817-0334-1186
Posting Terkait :
Cara Membuat Blog dengan Domain Berbayar .COM / WEB.ID

Bagaimana cara membuat blog website dengan domain berbayar menggunakan extensi domain .com atau web.id ? Caranya mudah saja bisa dengan Read more

Cara Membeli Domain dan Mendapatkan Hosting Gratis

Anda ingin membeli domain kemudian langsung mendapatkan hosting gratis? anda datang ditempat yang tepat. Setiap pembelian domain .COM atau extensi Read more

3 Perbedaan WordPress.com Gratis, Berbayar dan Self Hosting

Anda mungkin sudah membuat blog gratisan di wordpress.com kemudian sudah pernah juga menerima tawaran untuk upgrade ke wordpress berbayar. Kira-kira Read more

Pengertian Email Hosting dan Segala Pernak Perniknya

Pada suatu sesi chat, pernah ada pengunjung yang dapat tugas dari bos perusahaannya untuk mencari layanan email hosting. Sambil bertanya Read more

Sharing is Caring.!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *